
Apa Kabar Semarang – Di Semarang, tepatnya di kawasan Talun Kacang, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunung Pati, terdapat sebuah objek wisata budaya dan religi yang dikenal dengan nama Goa Kreo. Goa ini tidak hanya menarik karena keindahan alamnya, tetapi juga karena dihuni oleh ratusan monyet yang dianggap sebagai penjaga situs tersebut. Keunikan Goa Kreo semakin terasa setiap tahunnya saat digelarnya tradisi Sesaji Rewanda, sebuah ritual pemberian makan kepada monyet-monyet yang tinggal di sana.
Sesaji Rewanda merupakan tradisi turun-temurun yang diyakini berasal dari zaman Sunan Kalijaga. Menurut cerita rakyat, Sunan Kalijaga saat itu tengah mencari kayu jati untuk membangun Masjid Demak. Ketika melewati wilayah Goa Kreo, beliau mengalami kesulitan karena kayu jati yang dialirkan melalui sungai tertambat batu besar. Dalam kondisi tersebut, beliau bertafakur dan berdoa kepada Allah. Secara ajaib, ratusan monyet datang dan membantu melepaskan kayu tersebut. Sebagai balas budi, Sunan Kalijaga berpesan kepada para monyet untuk menjaga goa dan tidak mengikuti perjalanannya ke Demak.
Jejak Sejarah Sunan Kalijaga di Tengah Alam Semarang
Ritual Sesaji Rewanda berasal dari kata “sesaji” yang berarti pemberian, dan “rewanda” yang bermakna monyet. Tradisi ini biasanya dilaksanakan tiga hari setelah Idulfitri atau pada hari ke-3 Lebaran (H+3). Namun karena menjadi daya tarik wisata, pelaksanaannya dapat disesuaikan, umumnya masih dalam rentang sepekan setelah Lebaran.
Baca Juga : Tari Pacu Jalur Viral: Dilirik Wapres Gibran hingga Pemain Bola Dunia, Potensi Diplomasi Budaya Digital
Prosesi ritual ini melibatkan warga sekitar yang membawa sego kethek atau “nasi monyet” sebagai bentuk rasa syukur atas berkah Tuhan. Tradisi ini tidak hanya mempererat hubungan spiritual masyarakat dengan sejarah dan lingkungan, tapi juga mendorong sektor pariwisata lokal. Ribuan wisatawan dari dalam dan luar kota datang untuk menyaksikan atraksi unik ini, yang berdampak langsung pada perekonomian warga sekitar melalui penjualan makanan, suvenir, dan jasa wisata.
Keberadaan Goa Kreo dengan tradisi Sesaji Rewanda menjadi bukti bahwa warisan budaya dapat hidup berdampingan dengan perkembangan pariwisata. Selain itu, tradisi ini juga mengajarkan pentingnya menjaga kelestarian alam dan hewan, sesuai pesan yang diwariskan oleh Sunan Kalijaga berabad-abad lalu.