
Apa Kabar Semarang — Di era digital saat ini, kemampuan menjaga data pribadi tak kalah penting dari merawat pasien. Menyadari hal itu, sekitar 150 mahasiswa Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang mendapatkan pelatihan keamanan siber dan perlindungan data bisnis online, dalam sebuah program Pengabdian kepada Masyarakat (Pengabmas) yang digelar secara daring.
Pelatihan ini dipimpin oleh M. Syamsul Arif bersama tim dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Fokusnya adalah memberikan bekal praktis kepada mahasiswa keperawatan agar bisa mengelola bisnis digital secara aman, bertanggung jawab, dan beretika.
Mahasiswa Keperawatan Poltekkes Semarang
Sebagai narasumber utama, Abdul Aziz dari Prodi Bisnis Digital Universitas Ngudi Waluyo, Kabupaten Semarang, menekankan pentingnya menjaga keamanan digital—terutama dalam konteks bisnis online.
“Mahasiswa keperawatan juga punya potensi jadi wirausahawan, asal bisa memanfaatkan teknologi dengan aman,” jelas Aziz.
Dari Ancaman Siber hingga Tips Jaga Privasi
Materi pelatihan mencakup berbagai topik penting, seperti:
-
Ancaman pencurian data dan peretasan akun
-
Penipuan dalam transaksi digital
-
Praktik pembuatan kata sandi kuat
-
Cara mengenali situs palsu dan menjaga privasi data pelanggan
Era Digital, Mahasiswa Keperawatan Poltekkes Semarang
Para peserta juga mengikuti praktik langsung agar memahami secara teknis bagaimana melindungi diri dan usaha mereka dari risiko digital.
Tumbuhkan Jiwa Wirausaha yang Aman dan Cerdas
Pelatihan ini tak hanya membekali mahasiswa dengan keterampilan keamanan digital, tetapi juga menumbuhkan semangat kewirausahaan. Banyak peserta yang sebelumnya belum pernah berpikir memulai bisnis online, kini mengaku tertarik dan merasa lebih siap.
Baca Juga : Mahasiswa Ilkom USM Semarakkan Dies Natalis ke-38 Lewat Kampanye Budaya di Jalan Pahlawan
“Saya jadi tahu pentingnya melindungi data saat jualan online. Sekarang lebih percaya diri kalau mau mulai usaha sendiri,” ujar salah satu peserta.
Hasil Evaluasi: Pemahaman Peserta Meningkat
Hasil evaluasi pelatihan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman mahasiswa terhadap keamanan digital. Peserta kini lebih siap menghadapi berbagai risiko siber, berkat materi yang relevan dan simulasi nyata selama pelatihan. Mereka mengaku mampu menerapkan prinsip keamanan dalam lingkungan digital, terutama saat mengembangkan bisnis berbasis teknologi atau mengoperasikan layanan kesehatan digital. Kesadaran terhadap ancaman seperti phishing, malware, dan pencurian data meningkat tajam. Pelatihan ini dianggap sebagai langkah strategis dalam membekali generasi muda menghadapi tantangan dunia digital secara aman dan bertanggung jawab.