Apa Kabar Semarang — Prestasi membanggakan kembali diraih sivitas akademika Universitas Diponegoro (Undip). Salah satu dosen muda dari Program Studi Bahasa Asing Terapan, Sekolah Vokasi Undip, Girindra Putri Ardana Reswari, berhasil menyelesaikan studi doktoralnya di University of Essex, Inggris, dengan capaian luar biasa — lulus dalam waktu 3,5 tahun tanpa revisi.
Disertasi Angkat Pembelajaran Bahasa untuk Dunia Kerja
Dalam keterangan yang diterima, Girindra menjelaskan bahwa disertasinya berjudul “Adopting a Service-Learning Approach in Developing English for Specific Purposes Communicative Competence in Indonesia: A Sociocultural Theory-based Mediational Study.”
Penelitian tersebut berfokus pada penerapan pendekatan service-learning dalam meningkatkan kompetensi komunikatif Bahasa Inggris. Untuk Tujuan Khusus (English for Specific Purposes/ESP) di perguruan tinggi Indonesia. Pendekatan ini menekankan integrasi antara pembelajaran akademik dan pengalaman langsung di dunia kerja.
“Melalui service-learning, mahasiswa tidak hanya belajar bahasa secara teoretis, tetapi juga menggunakannya dalam konteks nyata sesuai bidang profesi mereka, seperti pariwisata atau bisnis internasional,” ujar Girindra.
Baca Juga : Festival Teater Semarang hidupkan kembali ruang ekspresi dan refleksi seni panggung
Dorong Inovasi Pembelajaran Bahasa di Indonesia
Lebih lanjut, Girindra menilai pendekatan ini relevan dengan kebutuhan pendidikan vokasi di Indonesia yang menuntut lulusan siap kerja dan berdaya saing global.
Menurutnya, pembelajaran bahasa di lingkungan vokasi tidak boleh berhenti pada penguasaan gramatika atau struktur kalimat. Tetapi harus diarahkan pada penggunaan bahasa yang efektif dalam situasi profesional.
“Mahasiswa perlu dibekali dengan kemampuan berbahasa yang fungsional, komunikatif, dan sesuai dengan konteks pekerjaan mereka. Hal ini bisa menjadi strategi efektif untuk menjembatani dunia pendidikan dan dunia industri,” tuturnya.
Apresiasi dari Undip dan Harapan ke Depan
Pihak Sekolah Vokasi Undip menyampaikan apresiasi tinggi atas pencapaian tersebut. Keberhasilan Girindra diharapkan menjadi inspirasi bagi dosen muda lainnya untuk terus berprestasi di tingkat internasional. Dan membawa pulang ilmu yang bermanfaat bagi pengembangan kampus.
Girindra sendiri berencana untuk melanjutkan riset di bidang pengembangan kurikulum ESP berbasis proyek sosial. Sehingga dapat diimplementasikan di berbagai program vokasi di Indonesia.
“Harapan saya, hasil penelitian ini bisa membantu lembaga vokasi mencetak lulusan yang tidak hanya mahir berbahasa Inggris, tapi juga memiliki kepekaan sosial dan profesional,” pungkasnya.
