Apa Kabar Semarang – Tugu Muda yang kini berdiri megah di Jalan Pandanaran, Kecamatan Semarang Selatan, ternyata memiliki sejarah panjang sebelum menjadi ikon Kota Semarang seperti sekarang. Tak banyak yang tahu, monumen yang dibangun untuk mengenang Pertempuran Lima Hari di Semarang itu dulunya direncanakan berdiri di Alun-Alun Masjid Agung, kawasan antara Pasar Johar dan Masjid Kauman.

Pegiat sejarah Kota Semarang, Kesit Widjanarko. Ia mengungkap bahwa rencana pembangunan Tugu Muda pertama kali diberitakan melalui koran Warta Indonesia edisi 3 November 1945. Kala itu, lokasi pembangunannya disebut berada di Alun-Alun Semarang, dan peletakan batu pertama dilakukan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Wongsonagoro pada 28 Oktober 1945.
“Upacara pembangunan itu disaksikan ribuan rakyat dari berbagai lapisan masyarakat. Namun proyek hanya berlangsung tiga minggu sebelum akhirnya berhenti akibat pecahnya pertempuran kedua melawan sekutu pada November 1945,” jelas Kesit, Minggu (12/10/2025).
Baca Juga : Detik-detik Mobil HRV Nyangkut di Taman Tugu Muda Semarang
Mangkrak Lima Tahun, Lalu Dipindah ke Wilhelminaplein
Perang yang kembali berkecamuk membuat pembangunan Tugu Muda versi pertama terhenti dan mangkrak selama lima tahun. Baru pada 1951, proyek itu kembali dilanjutkan, namun dengan lokasi berbeda.
“Wali Kota Semarang saat itu, Hadisoebeno Sosrowerdojo, memutuskan untuk memindahkan lokasi pembangunan ke tempat yang sekarang. Dulu kawasan itu dikenal sebagai Wilhelminaplein, sebuah taman bundar berumput yang juga pernah dinamai Taman Merdeka,” tutur Kesit.
Diresmikan Bung Karno pada 1953
Pembangunan Tugu Muda yang baru memakan waktu sekitar dua tahun. Pada 20 Mei 1953, monumen itu akhirnya diresmikan oleh Presiden Soekarno, bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional.
“Dalam peresmian itu hadir pula Gubernur Wongsonegoro dan Wali Kota Hadisoebeno, disaksikan oleh masyarakat Kota Semarang,” lanjut Kesit.






