Apa Kabar Semarang – Pemerintah Kota Semarang memastikan bahwa seluruh program prioritas yang telah direncanakan akan tetap berjalan sesuai target, meskipun pemerintah pusat berencana memangkas Dana Transfer ke Daerah (TKD) pada tahun anggaran 2026.

Strategi Fiskal Adaptif untuk Jaga Stabilitas Daerah
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, menegaskan bahwa Pemkot telah menyiapkan strategi fiskal adaptif dan efisien untuk menjaga stabilitas keuangan daerah di tengah perubahan kebijakan fiskal nasional.
“Kami sudah menyiapkan langkah antisipatif agar pelayanan publik dan pembangunan kota tidak terganggu. Prinsipnya, efisiensi bukan berarti mengurangi kinerja, tetapi memastikan setiap rupiah digunakan seefektif mungkin,” ujar Agustina di Semarang, Jumat (17/10/2025).
Menurutnya, Pemkot Semarang juga terus memperkuat sistem penganggaran berbasis kinerja agar setiap program memiliki output dan outcome yang jelas, termasuk dalam bidang infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi masyarakat.
Baca Juga : Pemkot Semarang miliki ribuan anggota aktif Koperasi Merah Putih
Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Agustina menjelaskan bahwa salah satu langkah utama menghadapi penurunan TKD adalah dengan mengoptimalkan sumber pendapatan asli daerah (PAD).
Upaya ini mencakup peningkatan efisiensi pajak daerah, pengelolaan aset yang lebih produktif, serta pemberdayaan sektor ekonomi kreatif dan UMKM.
“Kami mendorong sektor-sektor potensial seperti pariwisata, perdagangan, dan industri jasa agar bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi daerah,” ungkapnya.
Pemkot Fokus pada Program Berdampak Langsung
Pemkot Semarang berkomitmen mempertahankan program yang memiliki dampak langsung bagi masyarakat, terutama di bidang layanan publik dan pemberdayaan ekonomi.
Program prioritas seperti perbaikan infrastruktur jalan, pengendalian banjir, digitalisasi pelayanan publik, dan pemberdayaan UMKM akan tetap menjadi fokus utama.
“Pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan warga tidak boleh berhenti hanya karena penyesuaian anggaran,” tegas Agustina.
Sinergi dan Inovasi Jadi Kunci
Dalam menghadapi tantangan fiskal ke depan, Pemkot Semarang menekankan pentingnya sinergi antar-organisasi perangkat daerah (OPD) serta kolaborasi dengan sektor swasta dan masyarakat.
“Kami yakin, dengan inovasi dan kerja sama semua pihak, Semarang dapat terus tumbuh menjadi kota yang tangguh dan berdaya saing, meskipun dalam kondisi fiskal yang terbatas,” pungkas Agustina.
Kebijakan adaptif ini menjadi bukti keseriusan Pemkot Semarang dalam menjaga kesinambungan pembangunan tanpa mengorbankan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.






